Minggu, 20 Desember 2009

Laporan Praktek

BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN DENGAN INDUSTRI PLUTONIK BATUAN ASAM DAN ULTRA BASA


1. Granit dan Granidiorit
a. Pendahuluan
Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma yang bersifat asam, terbentuk jauh di dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Terbentuknya kira-kira 3-4 Km di bawah permukaan bumi, bahkan sampai pada jarak 15-50 Km di dalam bumi.

b. Geologi
Layaknya batuan beku pada umumnya, granit dan granodiorit terbentuk dari magma yang bergerak kepermukaan bumi namun mengalami pembekuan sebelum sampai ke permukaan bumi yaitu sekitar 3-4 Km ke bawah dari permukaan bumi, bahkan sampai pada jarak 15-50 Km.
Granit mempunyai komposisi Utama kuarsa, potash feldspar, plagioklas, biotit dan mika, dan juga terdapat mineral tambahan seperti magnetit, ilmitit, pirit, zircon, allanit, turmalin, bahkan kadang dijumpai muskovit, hornblende, piroksen dan garned sedangkan Diorit mempunyai komposisi mineral mendekati granit dengan ukuran butir yang relative lebih kecil. Maka transisi antara granit dan diorit ini disebut sebagai granodiorit yang mempunyai warna yang relative lebih gelap.

c. Penambangan
Tahapan eksplorasi pada kegiatan penambangan batuan ini umumnya tanpa melakukan pengeboran, seperti eksplorasi pada bahan galian golongan C pada umumnya, dan hanya membuat peta topografi dan membuat sumur uji untuk mengetahui ketebalan overburden.
Bila dilihat dari jenis batuan dan tempat terbentuknya maka sisitim penambangan yang digunakan yaitu tambang terbuka dengan metode Quarry mine.
Dan penambangan dibuat dalam bentuk blok kemudian dipotong/digerenda dengan ukuran yang diinginkan.

d. Kegunaan dan spesifikasi
Lembaran granit/granodiorit yang telah diangkut kemudian dipoles sedemikian rupa untuk siap digunakan baik sebagai lantai, ornamen dinding, meja dan sebagainya, dan sisa potongan granit/granodiorit kemudian dicetak bersama semen putih untuk di jadikan teraso.

e. Prospek
Granit dan granodiorit ketersediaannya di alam pada wilayah terdapatnya batuan ini tidak dalam jumlah yang banyak, dan kedua batuan ini bukan merupankan bahan galian yang bersifat utama atau hasilnya hanya diperlikan oleh golongan orang-orang tertentu, sehingga pemasarannya pun tidak sebesar batuan atau mineral lain yang lebih berguna bagi banyak orang.

f. Penutup.
Batuan ini terbentuk dari proses pembekuan magma dan kemudian dimanfaatkan oleh manusia karena kandungan mineralnya yang memiliki nilai ekonomis yang kemudian dimanfaatkan.
Namun karena kebutuhan akan batuan ini yang relative kecil walaupun memiliki nilai ekonomis yang cukup, maka batuan ini dapat berada di alam dalam waktu yang lama.


2. Gabro dan Peridotit
a. Pendahuluan
Gabrao dan Peridotit terbentuk dari proses pembekuan magma ultra basa, memiliki warna gelap yang berfariasa antara hijau, hitam, hingga hitam legam, ataupun kombinasi antara keduanya.

b. Geologi
Berasal dari proses pembekuan magma dan merupakan batuan intrusi dengan tekstur granular, hypidiomirphic yang ukuran butirnya sedang, maka gabro mempunyai komposisi mineral utama yaitu, plagioklas jenis labradorit, apitit, sulfide, titanit, rutil, dan kadang dijumpai korundum, ampibol, granet dan biotit. Peridotit juga merupakan batuan intrusi, dengan tekstur granular dengan xenomorphic, olivine dan piroksen, kadang-kadang didapatkan kromit, dan memiliki sturktur massif.

c. Pertambangan
Gabro dan peridotit tahapan eksplorasinyapun tanpa pengeboran,data yang di perlukan yaitu peta topografi dan pembuatan sumur uji untuk mengetahui ketebalan OB, maka sisitim yang digunakan yauti tambang terbuka dengan metode Quarry mine.
Gabro dan peridotit pun perlu dipoles sebelum digunakan.

d. Kegunaan dan spesifikasi
Gabro dan peridotit digunakan untuk lantai dan ornament dinding,spesifiknya gabro dan peridotit digunakan untuk benda-benda yang memiliki nilai estetika.

e. Prospek.
Penyebaran batuan ini di alam tidak dalam jumlah yang besar, dan batuan ini tidak termasuk pada golongan batuan yang bersifat vital ataupun strategis. Dalam segi pemasarannya, meskipun permintaan yang tidak terlalu besar namun batuan ini memiliki nilai yang cukup dari segi ekonomis.

f. Penutup.
Gabro dan peridotit merupakan batuan intrusi yang terbuntuk akibat pembekuan magma di dalam bumi, dimana penambangannya menggunakan metode Quarry mine tambang terbuka, dan pemanfaatannya pun untuk bahan-bahan yang memiliki nilai keindahan atau estetika.


3. Alkali
a. Pendahuluan
Mineral ini terbentuk dari proses kristalisasi pada fase pembekuan magma

b. Geologi
Alkali yang terbentuk pada fase pembekuan magma ini bersifat asam dengan kadar SiO2 yang tinggi, sehingga merupakan mineral utama pembentukan batuan dengan komposisi kimia K Al2SiO8 – Na Al2 SiO8 yang berwarna terang dengan kekerasan 6, umumnya mineral ini dijumpai dalam bentuk vein/urat atau dan juga tersebar sebagai komponen utama dalam tubuh batuan granit pagmetit.

c. Pertambangan
Penambangan alkali menggunakan metode Quaary dengan sisitim teras atau atau tambang dalam.dan pengolahannya dapat dilakukan denganh sederhana seperti penggalian, pencucian, dan pengayakan, dimana untuk penggilingan dapat dilakukan dengan pan mill.



d. Kegunaan dan spesifikasi
Alkali dimaksudkan untuk menghilangkan/menurunkan kadar mineral pengotor lainnya seperti besi, biotit, turmalin, mgarnet, mika/muskovit dan kuarsa. Sehingga alkali lbih digunakan sebagai pencuci untuk kadar mineral pengotor.

e. Prospek
Ketersediaannya di alam relative cukup luas, dimana bila di jumpainya mineral ini maka daerah tersebut berkaitan erat dengan pembentukan Granit pegmatik. Mineral ini tentu dibutuhkan dalam proses pengolahan bahan galian lain yang memerlukan pencucian mineral pengotor, oleh karenena itu untuk pemasaran memadai.

f. Penutup.
Mineral ini merupakan hasil kristalisasi pada pembekuaan magma, dan untuk menambangnya menggunakan metode Quarry mini dengan sistim teras, kegunaannya sebagai bahan penyuci terhadap mineral-mineral pengotor, dan di butuhkan dalam tahapan pengolahan dalam pada suatau perusahaan tambang.

4. Mika
a. Pendahuluan
Mika terbentuk pada fase akhir dari proses pembekuan magma.



b. Geologi
Karena terbentuk pada akhir dari pembekuan magma , maka mika memiliki kekentalan yang rendah dan bersifat asam

c. Pertambangan
Apabila mineral ini terdapat di permukaan, maka penambangannya dilakukan dengan sistim tambang terbuka, dengan menggunakan peralatan sederhana, sehingga tidak melalui tahapan eksplorasi dan pengerjaannya tidak sistematis, atau biasa disebut dengan tambang rakyat,dimana kegiatannya meliputi pembuatan sumuran,atau menggunakan metode gophering jika endapan cukup dalam dan tidak teratur, dan kemudian mineral diolah secara sederhana.

d. Kegunaan dan spesifikasi
Karena mika memiliki daya hantar listrik yang lemah, maka mika digunakan atau dimanfaatkan pada industri mesin, dan industri listrik.

e. Prospek
Mika mudah ditemukan, karena terendapkan di permukaan, dan dapat di kembangkan dalam bidang kelistrikan.

f. Penutup
Mika yang merupakan hasil kristalisasi pada fase akhir pembekuan magma,merupakan mineral yang mudah dalam penambangannya dan sangat sederhana, dan juga mineral ini dapat digunakan dapa industry mesin dan industri listrik.


5. Asbes

a. Pendahuluan
Asbes merupakan nama dari mineral tertentu yang dapat dipisahkan menjadi serabut dan tidak dapat dibakar.

b. Goelogi
Asbes terjadi karena proses metamorfisme (proses serpentinisasi) batuan yang bersifat basa atau ultra basa. Berdasarkan komposisi dan sifatnya, asbes dibagi menjadi 2 kelompok
• Asbes serpentinit
• Asbes amfibol

c. Pertambangan
Tanpa Eksplorasi dan tidak sistematis asbes digali dengan tambang terbuka dengan peralatan sederhana, dengan pembuatan sumuran dan bila endapan terdapat agak dalam maka menggunaka metode gophering. Dari hasil penggalian kemudian dilakukan pemilihan dengan tangan, serabut yang no 1 yaitu yang panjangnya > ¾ inch, sedangkan yang panjangnya 3/8-3/4 inch disebut no 2.
Bahan galian yang harus digiling, kemudian disaring bertahap dengan cara penyedotan dengan udara dan akhirnya disisir dan dipintal.

d. Kegunaan dan spesifikasi
Dalam pemanfaatan asbes dibagi menjadi 2 kelompok :
• Yang dapat dipintal
Terutama dari jenis kristolis, dipergunakan sebagian besar pada rem mobil, selain itu dipergunakan untuk bahan pelindung terhadap api, listrik dan bahan kimia.
• Yang sukar dipintal
Dipergunakan untuk pembuatan panil asbes (eternity). Eternit dibuat dari semen Portland dan serabut asbes golongan no 2. Pipa asbes semen dipergunakan untuk mengalirkan berbagai macam air, larutan bahan kimia, sebagai pelindung kabel listrik, telepon dan sebagainya.


e. Prospek.
Ketersediaannya di alam cukup banyak, dan manfaatannya yang mempunyai peran penting, maka asbes mudah untuk dipasarkan.

f. Penutup
Asbes merupakan mineral yang terjadi dari proses metamorfisme, dimana penambangannya tidak sistematik dan menggunakan peralatan sederhana, manfaatnya yang banyak dan penting sehingga pemasarannya relative mudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar